Selasa, 05 Maret 2013

" Nata de coco "


Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jely, berwarna putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina.
"Nata de coco" dalam bahasa Spanyol berarti "krim kelapa". Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.

Pembuatan

Bibit nata adalah bakteri Acetobacter xylinum yang akan dapat membentuk serat nata jika ditumbuhkan dalam air kelapa yang sudah diperkaya dengan karbon dan nitrogen melalui proses yang terkontrol. Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim yang dapat menyusun zat gula menjadi ribuan rantai serat atau selulosa. Dari jutaan renik yang tumbuh pada air kelapa tersebut, akan dihasilkan jutaan lembar benang-benang selulosa yang akhirnya nampak padat berwarna putih hingga transparan, yang disebut sebagai nata.
Acetobacter Xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter Xylinum pada suhu 28°– 31 °C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen.

Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organik dan anorganik lain bisa digunakan.

Kandungan Gizi

Seperti yang kita ketahui, kandungan air kelapa terdiri atas karbohidrat, potassium, protein, lemak, kalsium, zat besi, fosfor, vitamin B kompleks, riboflavin serta nutrisi lainnya. Selama proses mendidihkan air kelapa dan pengeraman, banyak nutrisi yang hilang. Karena itu nilai gizi yang terkandung dalam nata de coco tidaklah cukup sebagai asupan nutrisi bagi tubuh. Banyak produsen nata de coco yang pada kahirnya melakukan fortifikasi pangan yaitu dengan menambahkan satu atau lebih zat gizi (nutrien) kepangan ke dalam suatu produk yang akan dikonsumsi secara masal. Tentu saja tujuannya untuk meningkatkan kandungan nutrisi di dalam produk tersebut. Karena nilai manfaat nata de coco bertambah, diharapkan penerimaan konsumen akan lebih baik lagi.

Penambahan zat gizi biasanya berupa vitamin seperti vitamin C, vitamin B1, riboflavin dan niasin. Serta ditambahkan juga mineral seperti fosfor dan kalsium. Terkadang ditambahkan pula ekstrak perasa pisang, jeruk, stroberi dan lainnya agar konsumen mudah menerima produk nata de coco ini.

Diet dan Sembelit

Karena kaya akan serat, nata de coco baik untuk melancarkan pencernaan. Salah satunya untuk melancarkan pembuangan feses tubuh dan mencegah sembelit (konstipasi). Selain itu, akibat rendahnya kandungan gizi, nata de coco aman dikonsumsi mereka yang mengalami obesitas dan sedang melakukan diet randah kalori guna menurunkan berat badan berlebih. Tapi tentu saja tata cara pengkonsumsian nata de coco harus diperhatikan. Biasanya nata de coco dicampur dengan sirup gula atau minuman manis lain yang mengandung kalori terlalu tinggi, ini dapat menyebabkan obesitas. Sirup pencampur nata de coco yang terlalu manis dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Apabila dikonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan diabetes. Perhatikan cara konsumsi nata de coco, agar kita dapat mengambil nilai manfaat nata de coco dan tidak merugikan diri sendiri.

Diagram pembuatan Nata de Coco




http://mencobamandiri.indonetwork.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar